Saya memutuskan untuk saum sunah senin hari ini
saya nggak jadi mencari kopi pagi tadi,mungkin kopi-kopi itu bisa saya gunakan lain kali.. Jadi hari ini saya berpuasa.
Mereka bilang saat sedang puasa,kita dianjurkan untuk tidak menangis karena.. Itu makruh,merupakan simbol luapan emosi,bukan pengendalian diri.
Tapi Allah swt adalah Tuhan yang Maha pengertian. Dia tahu apa yang terjadi. Pergumulan sengit di benak saya mirip genderang perang di Helm's Deep,yang sensasinya menggemakan dan memerihkan echo hingga ke ulu hati.
Jadi saya menangis siang ini..
Karena banyak hal. Amat banyak hal.
Saya tahu seharusnya saya tidak merasa terganggu saat orang kerap bertanya tentang pekerjaan.
Saya tahu bekerja.. Sebuah titel profesi adalah tuntutan,saat sekolahmu selesai,dan kamu resmi lulus.
Tidak,saya tidak menyalahkan mereka untuk rasa penasaran mereka yang tidak mau berhenti.
Saya hanya menyalahkan diri saya sendiri atas kebingungan dalam menjawab pertanyaan mereka.
Saya selalu mencoba untuk tidak menghakimi orang lain karena saya sendiri enggan dihakimi.
Saya hanya merasa tidak nyaman untuk membagi itu secara terang-terangan.
Saya ingin bilang,saya hanya ingin memilih sesuai kata hati. Saya ingin banyak membaca,menulis, mengamati dan mengetahui.
Mereka mungkin bilang saya tolol dan perlu dikasihani.
Bilanglah..
Karena saya sendiri ingin mengasihani diri saya sampai bisa memeluk,menenangkannya dan membuatnya menangis tersedu. Karena mungkin setelah itu.. Mungkin saja saya bisa tertawa lebih lepas.
*sigh*
saya terperangkap kebingungan kronis akan hidup saya sendiri. Dan saya punya support system yang sedikit tidak solid.
Saya hanya bisa mengandalkan hati dan logika..
Siapapun di antara keduanya yang kebetulan sedang mendominasi.
Saya butuh Engkau ya Rabb. Butuh sekali untuk menyibakkan pucuk-pucuk rumput tinggi nan ruwet yang menghalangi jalan saya.
Maafkan saya untuk menangis siang ini.
Tapi saya percaya Engkau adalah Tuhan yang sangat pengertian ya Rabbi...
picture taken from here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar