Senin, 31 Oktober 2011

Minggu, 30 Oktober 2011

story of a woman, truly

Jane-austen

sudah kesekian kalinya saya nonton film ini.
Berawal dari rasa penasaran karena saya begitu jatuh cinta dengan film pride and prejudice versi Keira Knightley itu. Iya, saya penasaran seperti apa sebenarnya kisah hidup seorang perempuan yang dari tangan dan benaknya bisa lahir literary masterpieces yang nggak lekang waktu. Apa hidup yang dia jalani mengalami up and down namun berakhir manis seperti dalam karakter utama di novel-novel yang dia tulis.

Apa dia jatuh cinta?
Seperti apa sosok lelaki yang bisa memenangkan hati seorang Jane Austen?
Apa ia punya kisah indah seperti Lizzy Bennet dan Mr. Darcy?

Those questions.

Dan untuk kesekian kalinya saya dibikin speechless dan mewek pas nonton film ini. It was beautiful and heartbreaking story at the same time.

Cerdas, manis, indah, namun menyedihkan.

Ketika kamu akhirnya jatuh hati, menemukan figur yang tepat. Sosok yang walaupun pada awalnya bikin kamu sebel setengah mati sama komentarnya yang terkesan merendahkan, tapi akhirnya kamu luluh karena tiap argumen yang dia lancarkan, tiap kata, di dalamnya kamu merasa menemukan lawan sekaligus teman yang tepat. Dan melegakan waktu dia juga bilang bahwa cuma kamu yang bisa ngambil hati dan jiwanya. Sesaat kamu pikir kamu sudah mendapatkan dia. Dan jalan buat bersama itu sepertinya terbentang panjang. sedih kan saat tahu kalo itu ilusi karena pada akhirnya kamu dan dia harus terpisah karena keadaan, lingkungan.

*sigh*

Loveliest yet sad movie.

Sabtu, 29 Oktober 2011

it was written yesterday

Adam_young

hey, it's October 28th.. *sigh* anak piyi bau kencur yang bisa ngeja juga tau kali, ve, kalo sekarang tanggal 28 oktober.. It's not about Sumpah Pemuda that i want to talk about, write about. Heh, i'm still young enough, thank you, though this country is still far from what we could call united.


It's the day that i always dream of since last year. The day Adam Young arrives and plays his music here, in Indo. Hari yang sejak setahun lalu, dan sampai sekarang, jadi mimpi buat saya. Bisa menyaksikan Adam Young, langsung, dekat dan nyata. So, kalau memang sudah menantikan hari ini sejak setahun yang lalu, kenapa nggak bisa menyaksikan juga?

Satu, dua dan beragam hal.

I earn my own money, yes, tapi, buat saya tiket
konser Owl City masih rada mahal sedikit karena pendapatan yang ada terbagi untuk keperluan sana sini. Hehe.. I'm a bigspender, remember..
Jadilah, sejak gagal dapet tiket presale yang lumayan miring. Keki ditawarin orang di twitter tiket seharga 900 rebu. Lalu selalu gagal di kuis free ticket yang diselenggarain Java, udah gigit jari aja deh gue..


Sorry Adam, your dearest sweetheart ini belum mampu menemui kamu secara langsung hehe.. Kita ketemu di kesempatan yang lebih private ajah, okeeyy.. *digaplok fans owl city se-indo* So.. Here i am.. Di malam sumpah pemuda, october 28th.. The night that i long for since last year, the first time i fall into your music deeply.. Saya cuma bisa ngagoler di kamer. Kelelahan setelah shift sore.
Cemal-cemil dikit biar nggak kelaperan pas tengah malem. Yes.. Here i am.. Listen to your music buat kesekian kali. Me-recall penyebab saya bisa jatuh cinta sama nuansa dreamy, fun dan grateful for life dari lagu-lagu Owl city. Dan penyebab saya begitu kagum dengan pribadi seorang Adam Young yang begitu humble.. Welcome to Indonesia, Adam..
Hope you like it here..

Hope your show run well.. Still love you though i can't be there jadi salah satu dari sekian ribu fans owl city yang bisa jejingkrakan sambil nonton kamu langsung, Adam..

Jumat, 14 Oktober 2011

life (and love?) through my glasses

Through my glasses, hidup cuma suatu bentuk games yang terbagi jadi beberapa stages. Di tiap stage-nya, kadang kita menang, kadang kita kalah, atau kadang kita hanya mendapatkan fair score. Bedanya, kekalahan nggak akan mengakibatkan permainan itu berakhir. Itu hanya membuat kita jadi punya sedikit modal untuk melangkah ke stage selanjutnya.
You know, seperti jenis spesifikasi mobil yang bisa kita gunakan di car race games. Kalo kita masuk ke level yang lebih tinggi dengan score yang minim, jenis mobil yang bisa kita gunakan terbatas pada mobil dengan spesifikasi yang nggak canggih. Dari segi speed, brakes, sampai modelnya.

Here's the real sample. Seperti kalau kita lulus SMP dengan nilai ujian yang nggak terlalu tinggi. Kita masih bisa lanjutkan pendidikan ke SMA, tapi nggak bisa memilih dengan bebas. Karena, for sure nilai kita terbatas dan nggak semua passing grade di SMA yang kita minati bisa tertembus.
So, at the end, kita hanya bisa masuk ke SMA di level menengah.

Perhaps at love side juga begitu.

Fate makes us like this. I mean. Kalo dari saya, ya.. Tinggi badan pas pasan, wajah pasaran (saya sering disebut mirip A, B, C.. And luckily bukan seleb ya) warna kulit sawo terlalu matang. Dan keluarga kelas menengah pekerja yang hidup benar-benar bersumber dari jerih payah keringat sehari-hari.

Dan saya sering have a crush on someone yang secara strata dan tampilan fisik berjarak dibanding saya. So.. Dengan fair score yang saya punya, kayaknya mimpi banget buat mendapatkan cowok-cowok yang saya taksir itu.

lalu, kalau hidup (dan cinta?) cuma sekedar bentuk permainan, yang pegang joysticknya siapa?
IMO, ya kita sendiri. Hanya, kreator dari games itu adalah Tuhan. Dia yang menaruh kesempatan disini, atau keberuntungan di sisi sana sehingga walau di suatu stage spesifikasi kita kurang, ada kemungkinan kita masuk ke stage selanjutnya dengan score yang lumayan tinggi.

Mungkin cinta juga begitu.
Kalau dengan cowok-cowok lebih kaya dan cakep itu nggak bisa kita miliki, mungkin di suatu sudut entah di stage apa, Tuhan sudah menempatkan 'the one'. A special person khusus buat kita. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya. He would complete us. Complete me.

".. dia, untukku adanya, tak akan aku sesali. Cinta tak akan salah." -Kahitna, aku,dirimu,dirinya.

One day, kan, ya Rabb ya..

Minggu, 02 Oktober 2011

when old fashioned meets passion..

Sasana Budaya Ganesa, Bandung.

2 Oktober 2011

Bambu Nusantara 5, world music festival.

 

hello there..

so, kemarin itu salah satu senior saya di Rumah Sakit ceritanya ngajakin saya pergi ke sebuah acara pergelaran budaya di Sabuga. i have no idea about that. Pergelaran apa coba? gak ada gaungnya sama sekali. Then she said, "Festival Bambu Nusantara, veroo.. Jadi tuh yaa ada banyak musisi tradisional yang tampil. Dan kebanyakan dari mereka main instrumen yang terbuat dari bambu.."

heks.. owkeyy..

new stuff, pikir saya waktu itu. I love music, really. Dan saya appreciate sekali sama musik-musik daerah. But.. saya itu jarang bangeeettt hadir secara langsung untuk mengapresiasi dalam sebuah pergelaran resmi.

So i was agree to go then.

Bambu_nusantara_5

 

ketika sampai di sabuga, saya langsung disambut sama keriuhan musik tradisional Jawa Timur.. Sorry, saya lupa namanya, waktu itu saya datang berbarengan dengan sesi akhir tarian itu. cewek-cewek penarinya pakai kacamata. Which reminded me sama penari sintren dari Cirebon. Bedanya mereka nari bareng-bareng dan ngga ada unsur magisnya sama sekali.

 

selesai tarian tradisional Jawa Timur, para pengunjung digiring ke panggung selatan (0r Utara ya, lupa.. he) buat menyaksikan atraksi angklung dari anak-anak SMA N 8 Bandung. So much entertaining karena angklungnya dipadukan sama alunan saxophone, bass dan mini drum. ahh.. jadi ingat masa-masa jahiliyah SMA nyiapin pergelaran seni.

16.45.. saya sama senior saya itu pergi ke stage utama yang bakal menghadirkan Ozenk Percussion yang berkolaborasi sama Dwiki Dharmawan. Saya sih, asing ya sama musisi yang disebutkan pertama. Kalo sama Dwiki Dharmawan saya tahu, suaminya Ita Purnamasari, kan? hehe..

Pic319

jadi ternyata Ozenk itu meramu instrumen bambu yang sebenernya miskin musikalitas jadi sesuatu yang musikal banget. kentongan, dan saluran air dari bambu, dipadu alunan kecapi, drum, kendang sunda, brass, trumpet dan kolaborasi apik pianonya Dwiki Dharmawan. There, i was enchanted.

18.30.. kelar maghrib.. kami berdua balik ke stage utama buat nonton balawan feat Gamelan Maestro.

Errr.. owkayy.. i know Gamelan. I played one of those back then when i was in Junior High. Tapi gamelan maestro itu seperti apa, ya.. Jadi kayak apa kalo jagoan gitar kayak Balawan ikutan gabung?

and it was.. Amazing..

Pic323

Sebenernya setelah itu masih ada penampilan Sarasvati sama Sawung Jabo di main stage. Dan beberapa atraksi musik lain macam Bebendjo dan ada satu kolaborasi musikus Chile, Australia sama Indo.

Unfortunately, senior saya itu kudu cabut buat shift malem dan sebagai junior yang baek.. saya ikut dia juga balik. Though gak nyesel lah meski cuma nonton setengah perhelatan aja. It was worth it!!

Moga-moga taun depan ada lagi event seperti ini dan saya bisa nonton full length!

Adios!