Saya bermimpi tentang hal yang aneh semalam..
Menjelang malam,tepat setelah maghrib dan mengaji tanpa sadar saya terlelap ketika menunggu isya. Dengan mengenakan mukena lengkap.
Saya bermimpi bahwa akhirnya saya mampu mengenali prioritas dalam keterbatasan. Bahwa saya akhirnya bisa memilih dan menunda membeli..
Dan saya juga akhirnya bermimpi tentang dia..
Sosok yang saya anggap jantung hati saya sekarang ini.. Satu-satunya yang mampu menggeser posisi kalqun dalam solar plexus saya.
Bahwa dia akhirnya mengenali kebutuhan saya untuk diperhatikan. Bahwa dia menyadari perasaan saya yang sebenarnya.
Dan ketika terbangun karena fireflies-Owlcity --yang sengaja saya pasang untuk nada pesan-- terdengar.. Saya mulai berpikir tentang pasangan hidup.. Pernikahan..
Topik yang sempat saya bincangkan bersama mba Dede beberapa jam sebelumnya.
Jadi,mimpi itu memang aneh.. Tapi setidaknya lewat mimpi itu saya sadar bahwa, secuek-cueknya saya, saya masih mempertimbangkan semua masukan. Baik-buruknya.
Bahwa saya tidaklah ignoran.
Dan jauh dalam hati saya, saya berharap mimpi itu adalah salah satu kejutan yang hidup persiapkan untuk saya..
Bahwa itu akan jadi nyata suatu hari nanti..
of dreams | of life | about love | of bitter reality | of hopes and wishes | about you. Yes, you.
Jumat, 28 Mei 2010
Sabtu, 22 Mei 2010
The twilight is no longer vanilla, it's now shadowed-blue grey..
Belakangan,langit senja kerap menyambut saya dengan warna itu. Menampilkan kemuraman yang sama yang seolah menaungi saya 2 hari terakhir ini..
Fluktuasi mood.. yang berubah dalam hitungan detik. Yang hanya mampu terobati saat saya berjingkrak pelan sambil meneriakkan bait Tip of Iceberg.. mengikuti beat yang dibuat pahlawan saya yang baru : Adam Young. (ex pegawai Coca cola warehouse dari Owatonna yang sekarang berkesempatan menjelajah samudera sambil memperdengarkan nada dan melodi yang menemaninya di kala insomnia)
kembali pada senja..
Biru membayang dalam gumpalan keabuan yang terkadang menyala terang saat percikan listrik berbeda kutub berbenturan di angkasa.
Sampai.. Saya setengah mengerti kenapa di dunia ini terdapat profesi penjelajah petir, orang-orang jenius yang sedikit nggak waras yang kerjaannya nguber-uber kilat..
Trust me, yesterday's lightnings were awesome..
Seperti ranting bercabang bercahaya yang Tuhan jatuhkan dari langit, menghias gumpalan awan pekat dengan nuansa emas yang hampir membutakan..
Mahasuci Allah, Mahabesar Ia..
Dan senja yang biru keabuan itu tiba-tiba mengingatkan saya tentang kekurangoptimisan dalam hari-hari perjalanan hidup saya belakangan.
Terkadang saya sibuk menoleh ke seluruh penjuru, mencari bentuk terbaik dari hidup yang ingin saya jalani.
Tanpa peduli bahwa ada syukur yang harus dipanjatkan atas rezeki lain yang jadi tak kasat mata.
Maafkan saya Tuhan, ingatkan saya terus jika saya mulai ragu dan salah melangkah.
Dulu,saya pernah mengalami senja yang vanilla.. yang bersinar terang dan menentramkan hati. Menggambarkan optimisme yang membentang.. menawarkan euforia hidup yang bisa saya kecap dengan manis.
Tapi cahaya vanilla itu seolah meredup hari demi hari, meninggalkan guratan biru samar keabuan dan ancaman akan kegelapan.
Jauh dalam hati, saya tidak ingin itu terjadi. Bahwa saya akan terus terpuruk memandang senja yang kelam.
Saya ingin warna yang menentramkan hati itu kembali.
Dalam doa, senyum dan sebuah usaha..
Hari ini saya melihat seberkas rona merah jambu menggaris di batas cakrawala. Samar. Hampir tertutupi gumpalan abu-abu yang muram.
Saya harap itu pertanda, akan awal munculnya warna-warna baru yang akan datang perlahan menghiasi langit senja yang saya cintai.
Memulasnya hingga ia kembali vanilla..
dan bercahaya.
Fluktuasi mood.. yang berubah dalam hitungan detik. Yang hanya mampu terobati saat saya berjingkrak pelan sambil meneriakkan bait Tip of Iceberg.. mengikuti beat yang dibuat pahlawan saya yang baru : Adam Young. (ex pegawai Coca cola warehouse dari Owatonna yang sekarang berkesempatan menjelajah samudera sambil memperdengarkan nada dan melodi yang menemaninya di kala insomnia)
kembali pada senja..
Biru membayang dalam gumpalan keabuan yang terkadang menyala terang saat percikan listrik berbeda kutub berbenturan di angkasa.
Sampai.. Saya setengah mengerti kenapa di dunia ini terdapat profesi penjelajah petir, orang-orang jenius yang sedikit nggak waras yang kerjaannya nguber-uber kilat..
Trust me, yesterday's lightnings were awesome..
Seperti ranting bercabang bercahaya yang Tuhan jatuhkan dari langit, menghias gumpalan awan pekat dengan nuansa emas yang hampir membutakan..
Mahasuci Allah, Mahabesar Ia..
Dan senja yang biru keabuan itu tiba-tiba mengingatkan saya tentang kekurangoptimisan dalam hari-hari perjalanan hidup saya belakangan.
Terkadang saya sibuk menoleh ke seluruh penjuru, mencari bentuk terbaik dari hidup yang ingin saya jalani.
Tanpa peduli bahwa ada syukur yang harus dipanjatkan atas rezeki lain yang jadi tak kasat mata.
Maafkan saya Tuhan, ingatkan saya terus jika saya mulai ragu dan salah melangkah.
Dulu,saya pernah mengalami senja yang vanilla.. yang bersinar terang dan menentramkan hati. Menggambarkan optimisme yang membentang.. menawarkan euforia hidup yang bisa saya kecap dengan manis.
Tapi cahaya vanilla itu seolah meredup hari demi hari, meninggalkan guratan biru samar keabuan dan ancaman akan kegelapan.
Jauh dalam hati, saya tidak ingin itu terjadi. Bahwa saya akan terus terpuruk memandang senja yang kelam.
Saya ingin warna yang menentramkan hati itu kembali.
Dalam doa, senyum dan sebuah usaha..
Hari ini saya melihat seberkas rona merah jambu menggaris di batas cakrawala. Samar. Hampir tertutupi gumpalan abu-abu yang muram.
Saya harap itu pertanda, akan awal munculnya warna-warna baru yang akan datang perlahan menghiasi langit senja yang saya cintai.
Memulasnya hingga ia kembali vanilla..
dan bercahaya.
Senin, 17 Mei 2010
Pagi, perjalanan dan owl city..
Pagi..
Abu-abu. Yang terbalut jubah putih dengan rona kebiruan yang bersembunyi di baliknya.
Sinar keemasan yang perlahan merayap di sisi awan.. Ingin menguar lepas. Menebarkan kehangatan.
Mengiringi senandung lamat Tip of Iceberg dan Meteor Shower Owl City yang jadi backsound perjalanan saya pagi ini.
Saya sedang jatuh cinta pada Owl City. Pada Adam Young.
Karena ia mengakomodasi saya untuk 'menari'.
Body and soul.
Abu-abu. Yang terbalut jubah putih dengan rona kebiruan yang bersembunyi di baliknya.
Sinar keemasan yang perlahan merayap di sisi awan.. Ingin menguar lepas. Menebarkan kehangatan.
Mengiringi senandung lamat Tip of Iceberg dan Meteor Shower Owl City yang jadi backsound perjalanan saya pagi ini.
Saya sedang jatuh cinta pada Owl City. Pada Adam Young.
Karena ia mengakomodasi saya untuk 'menari'.
Body and soul.
Kamis, 13 Mei 2010
In the rain
small raindrops stormed down to the uncovered skin
my umbrella hovered above my head, protecting
but it irresistanced of wind
the harsh one
swept my veil up and down, tickled my hair, brushing it wildly
i fear for lightning to come
though i fear dark the most
while it was grey all around, silent prayer was mumbled
i was torn
my umbrella hovered above my head, protecting
but it irresistanced of wind
the harsh one
swept my veil up and down, tickled my hair, brushing it wildly
i fear for lightning to come
though i fear dark the most
while it was grey all around, silent prayer was mumbled
i was torn
Rabu, 12 Mei 2010
membutuhkan kalian untuk membentuk dinding bata yang kokoh
salah seorang penulis Amerika Serikat (maaf,saya lupa namanya) bilang bahwa menulis tak ubahnya sebuah proses membangun tembok bata.
Keseluruhan cerita dibangun lewat fragmen-fragmen yang membentuk detail. Seperti seorang tukang menyusun bata demi bata.
Cerita pun dilengkapi, direkatkan oleh koherensi waktu, plot dan karakter. Seperti tiap bata yang terhubung kuat satu sama lain, disatukan oleh semen.
Saya jadi terpikir tentang tulisan saya sendiri...
Sudahkah masing-masing fragmennya dielaborasi dalam detail yang cantik?
Sudahkah ia memiliki koherensi waktu, plot dan karakter sebagai semen yang kuat?
Jujur, saya ragu..
Oleh sebab itu, saya butuh pembaca..
Saya butuh kalian..
Keseluruhan cerita dibangun lewat fragmen-fragmen yang membentuk detail. Seperti seorang tukang menyusun bata demi bata.
Cerita pun dilengkapi, direkatkan oleh koherensi waktu, plot dan karakter. Seperti tiap bata yang terhubung kuat satu sama lain, disatukan oleh semen.
Saya jadi terpikir tentang tulisan saya sendiri...
Sudahkah masing-masing fragmennya dielaborasi dalam detail yang cantik?
Sudahkah ia memiliki koherensi waktu, plot dan karakter sebagai semen yang kuat?
Jujur, saya ragu..
Oleh sebab itu, saya butuh pembaca..
Saya butuh kalian..
Selasa, 11 Mei 2010
Jumat, 07 Mei 2010
Doa sang ilalang
senyum yang merekah kali ini--bila kau mampu melihat guratannya--sepintas mirip ilalang yang dihembuskan angin..
Gerakannya bergantung pada seberapa kuat energi itu mendorongnya..
Hanya bergulir sedikit menyentuh sisi
atau bahkan merunduk hingga ke batas jauh..
Tapi angin dalam badai,lengkap dengan hujan yang mengiringi
membuat gerakan sang ilalang menjadi inkoheren
sesaat menari dengan liarnya mengikuti liukan angin
sesaat lalu terhempas diam dalam bulir deras titik air
memaksanya berhenti menari..
Ilalang hanya mampu lirih bergumam
"badai ini cepatlah usai,aku rindu matahari dan semilir hening yang menyejukkan. Membuatku lepas menari.."
senyum itu,akankah terus hilang?
beautiful picture taken from this beautiful blog
Kamis, 06 Mei 2010
Senin, 03 Mei 2010
a teary confused monday : notes from dreamy stupid girl for super holy and awesome God
Saya memutuskan untuk saum sunah senin hari ini
saya nggak jadi mencari kopi pagi tadi,mungkin kopi-kopi itu bisa saya gunakan lain kali.. Jadi hari ini saya berpuasa.
Mereka bilang saat sedang puasa,kita dianjurkan untuk tidak menangis karena.. Itu makruh,merupakan simbol luapan emosi,bukan pengendalian diri.
Tapi Allah swt adalah Tuhan yang Maha pengertian. Dia tahu apa yang terjadi. Pergumulan sengit di benak saya mirip genderang perang di Helm's Deep,yang sensasinya menggemakan dan memerihkan echo hingga ke ulu hati.
Jadi saya menangis siang ini..
Karena banyak hal. Amat banyak hal.
Saya tahu seharusnya saya tidak merasa terganggu saat orang kerap bertanya tentang pekerjaan.
Saya tahu bekerja.. Sebuah titel profesi adalah tuntutan,saat sekolahmu selesai,dan kamu resmi lulus.
Tidak,saya tidak menyalahkan mereka untuk rasa penasaran mereka yang tidak mau berhenti.
Saya hanya menyalahkan diri saya sendiri atas kebingungan dalam menjawab pertanyaan mereka.
Saya selalu mencoba untuk tidak menghakimi orang lain karena saya sendiri enggan dihakimi.
Saya hanya merasa tidak nyaman untuk membagi itu secara terang-terangan.
Saya ingin bilang,saya hanya ingin memilih sesuai kata hati. Saya ingin banyak membaca,menulis, mengamati dan mengetahui.
Mereka mungkin bilang saya tolol dan perlu dikasihani.
Bilanglah..
Karena saya sendiri ingin mengasihani diri saya sampai bisa memeluk,menenangkannya dan membuatnya menangis tersedu. Karena mungkin setelah itu.. Mungkin saja saya bisa tertawa lebih lepas.
*sigh*
saya terperangkap kebingungan kronis akan hidup saya sendiri. Dan saya punya support system yang sedikit tidak solid.
Saya hanya bisa mengandalkan hati dan logika..
Siapapun di antara keduanya yang kebetulan sedang mendominasi.
Saya butuh Engkau ya Rabb. Butuh sekali untuk menyibakkan pucuk-pucuk rumput tinggi nan ruwet yang menghalangi jalan saya.
Maafkan saya untuk menangis siang ini.
Tapi saya percaya Engkau adalah Tuhan yang sangat pengertian ya Rabbi...
picture taken from here
saya nggak jadi mencari kopi pagi tadi,mungkin kopi-kopi itu bisa saya gunakan lain kali.. Jadi hari ini saya berpuasa.
Mereka bilang saat sedang puasa,kita dianjurkan untuk tidak menangis karena.. Itu makruh,merupakan simbol luapan emosi,bukan pengendalian diri.
Tapi Allah swt adalah Tuhan yang Maha pengertian. Dia tahu apa yang terjadi. Pergumulan sengit di benak saya mirip genderang perang di Helm's Deep,yang sensasinya menggemakan dan memerihkan echo hingga ke ulu hati.
Jadi saya menangis siang ini..
Karena banyak hal. Amat banyak hal.
Saya tahu seharusnya saya tidak merasa terganggu saat orang kerap bertanya tentang pekerjaan.
Saya tahu bekerja.. Sebuah titel profesi adalah tuntutan,saat sekolahmu selesai,dan kamu resmi lulus.
Tidak,saya tidak menyalahkan mereka untuk rasa penasaran mereka yang tidak mau berhenti.
Saya hanya menyalahkan diri saya sendiri atas kebingungan dalam menjawab pertanyaan mereka.
Saya selalu mencoba untuk tidak menghakimi orang lain karena saya sendiri enggan dihakimi.
Saya hanya merasa tidak nyaman untuk membagi itu secara terang-terangan.
Saya ingin bilang,saya hanya ingin memilih sesuai kata hati. Saya ingin banyak membaca,menulis, mengamati dan mengetahui.
Mereka mungkin bilang saya tolol dan perlu dikasihani.
Bilanglah..
Karena saya sendiri ingin mengasihani diri saya sampai bisa memeluk,menenangkannya dan membuatnya menangis tersedu. Karena mungkin setelah itu.. Mungkin saja saya bisa tertawa lebih lepas.
*sigh*
saya terperangkap kebingungan kronis akan hidup saya sendiri. Dan saya punya support system yang sedikit tidak solid.
Saya hanya bisa mengandalkan hati dan logika..
Siapapun di antara keduanya yang kebetulan sedang mendominasi.
Saya butuh Engkau ya Rabb. Butuh sekali untuk menyibakkan pucuk-pucuk rumput tinggi nan ruwet yang menghalangi jalan saya.
Maafkan saya untuk menangis siang ini.
Tapi saya percaya Engkau adalah Tuhan yang sangat pengertian ya Rabbi...
picture taken from here
Minggu, 02 Mei 2010
sepanjang pelayaran saya bersama perahu kertas #1
Keenan bilang pada Kugy bahwa.. Walaupun harus menempuh jalan yang berputar,suatu saat nanti mereka berdua pasti bisa jadi diri mereka sendiri..
Seperti mantra baru yang menggoda untuk terus dirapal dan dihafal,saya juga mengatakan hal yang sama seperti yang Keenan ucapkan, pada diri saya sendiri..
Lagi
dan lagi..
Seperti mantra baru yang menggoda untuk terus dirapal dan dihafal,saya juga mengatakan hal yang sama seperti yang Keenan ucapkan, pada diri saya sendiri..
Lagi
dan lagi..
babblesabout:
books,
dewi dee lestari,
keenan dan kugy,
me,
perahu kertas
Langganan:
Postingan (Atom)