Sabtu, 13 Maret 2010

another wedding, another wish of happily-ever-after-life

selalu wondering, apakah itu selalu ada di benak tiap individu setelah selesai sekolah lalu mendapat pekerjaan dan langkah selanjutnya adalah.. pernikahan?


Bagaimana dengan mimpi?

Bagaimana dengan idealisme cinta? Merasa klik dengan seseorang, bahwa ia adalah sosok tepat buat kita.


Atau bahwa pernikahan adalah mimpi itu sendiri? Dimana ia membangun wacana tentang idealisme cinta seiring dengan terajutnya jalinan itu..


Cinta seperti apa yang akhirnya membawa kita pada bentuk keyakinan hati hingga menjejak seremoni sakral pernikahan?


Bentuk cinta seperti apa?

Dalam tahapan seperti apa?

Dan, pernikahan hanya sebentuk seremoni?


Cinta, di mataku, adalah penyatuan dua karakter dimana masing-masing irisannya terdapat bagian–bagian individu yang melebur satu sama lain. seperti berbagi diri, berbagi visi dan intensi..


Ada pembicaraan-pembicaraan tentang rahasia tekelam, rasa percaya akan keberadaan, pandangan ideal tentang rasa nyaman dalam sebuah kedekatan, ketakutan terbesar dan kekaguman diri yang terpancar.


Sejoli yang tak mampu menyakiti selain untuk kebenaran hakiki yang makin mendekatkan dua jiwa.


Aku bingung karena belum pernah mengecap rasa sedahsyat itu. Pula berpikir tentang pernikahan.


Aku masih mencari ruang nyaman dimana aku mampu leluasa bergerak melacak mimpi.

Aku masih mencari sosok.

Sebuah bentuk cinta yang meyakinkan aku bahwa pernikahan bukan sekedar ritual atau seremonial lanjutan dalam fase hidup.


Sosok itu harus membuat alur hidupku ini beriak dalam bulatan-bulatan air yang terlempar ke udara, dan satu-satunya hal yang terlihat dalam Kristal beningnya adalah rasa syukur bahwa inilah dinamika indah dalam sebuah perjalanan singkat.

Ia memberikan begitu utuh hingga aku mampu memberi sama banyak.

Tidak sekedar kata-kata manis dalam kecapan bahagia sesaat hingga menimbulkan ledakan. Pernikahan dari itu tak lagi ikatan murni dua hati. Itu sekedar rekatan rapuh nafsu. Mereka itu yang tersiram pusaran arus lalu luruh.


Aku ingin bila momen itu datang –bahwa mimpiku mencakup sebuah pernikahan di dalamnya, dan sosok tepat itu tiba dan kami adalah simpul mati yang tetap rekat selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar