dini hari,
Dalam keheningan yang membekukan aku mencarimu
Berharap kamu ada di sana, berdiri, menunggu
Seperti saat itu kala percik hujan dan bumi beradu
Kamu menjulang, unik dan signifikan
Dengan jemari di puncak kepala menepis butiran hujan dini hari,
Dan gulir detik yang mendekati pagi memaksaku merindumu
Saat senyum dan hangatnya matahari beradu menghias wajah yang memonopoli benak sejak tahun lalu
Ya, kamu di situ
Juga senyummu dini hari,
Larut menyepi dalam pekat dingin kelabu
Dan kerlip kecil bersaing dengan kilauan pijar lampu
Berharap menerobos gumpalan kelam
Menggores sekelebat gelap malam
Hening ini mengingatkanku padamu, dan senyummu,
dan gerakmu,
dan tawamu,
segala laku khas yang mematri pola dalam memori. kamu di situ. di dini hari,
yang sepi dan penuh rindu.
Dalam keheningan yang membekukan aku mencarimu
Berharap kamu ada di sana, berdiri, menunggu
Seperti saat itu kala percik hujan dan bumi beradu
Kamu menjulang, unik dan signifikan
Dengan jemari di puncak kepala menepis butiran hujan dini hari,
Dan gulir detik yang mendekati pagi memaksaku merindumu
Saat senyum dan hangatnya matahari beradu menghias wajah yang memonopoli benak sejak tahun lalu
Ya, kamu di situ
Juga senyummu dini hari,
Larut menyepi dalam pekat dingin kelabu
Dan kerlip kecil bersaing dengan kilauan pijar lampu
Berharap menerobos gumpalan kelam
Menggores sekelebat gelap malam
Hening ini mengingatkanku padamu, dan senyummu,
dan gerakmu,
dan tawamu,
segala laku khas yang mematri pola dalam memori. kamu di situ. di dini hari,
yang sepi dan penuh rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar