Minggu, 30 Oktober 2011

story of a woman, truly

Jane-austen

sudah kesekian kalinya saya nonton film ini.
Berawal dari rasa penasaran karena saya begitu jatuh cinta dengan film pride and prejudice versi Keira Knightley itu. Iya, saya penasaran seperti apa sebenarnya kisah hidup seorang perempuan yang dari tangan dan benaknya bisa lahir literary masterpieces yang nggak lekang waktu. Apa hidup yang dia jalani mengalami up and down namun berakhir manis seperti dalam karakter utama di novel-novel yang dia tulis.

Apa dia jatuh cinta?
Seperti apa sosok lelaki yang bisa memenangkan hati seorang Jane Austen?
Apa ia punya kisah indah seperti Lizzy Bennet dan Mr. Darcy?

Those questions.

Dan untuk kesekian kalinya saya dibikin speechless dan mewek pas nonton film ini. It was beautiful and heartbreaking story at the same time.

Cerdas, manis, indah, namun menyedihkan.

Ketika kamu akhirnya jatuh hati, menemukan figur yang tepat. Sosok yang walaupun pada awalnya bikin kamu sebel setengah mati sama komentarnya yang terkesan merendahkan, tapi akhirnya kamu luluh karena tiap argumen yang dia lancarkan, tiap kata, di dalamnya kamu merasa menemukan lawan sekaligus teman yang tepat. Dan melegakan waktu dia juga bilang bahwa cuma kamu yang bisa ngambil hati dan jiwanya. Sesaat kamu pikir kamu sudah mendapatkan dia. Dan jalan buat bersama itu sepertinya terbentang panjang. sedih kan saat tahu kalo itu ilusi karena pada akhirnya kamu dan dia harus terpisah karena keadaan, lingkungan.

*sigh*

Loveliest yet sad movie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar