instead of 1 we'd soon jot down 2. Resolutions come everyday. But 'have a good turn of events' is always worth mentioning -inaya rakhmani
di new year begini, di beberapa blog yang saya ikuti, status-status teman --baik di facebook atau twitter, juga liputan-liputan di televisi semuanya sibuk memberitakan, menayangkan tentang resolusi tahun baru. Target apa yang ingin tercapai. Beberapa tahun lalu, saya juga nggak absen membuat resolusi itu. a couple days before new year's eve saya sudah sibuk memungut lembaran-lembaran jurnal lama hasil catatan setahun. Saya catat peristiwa-peristiwa penting, keberhasilan, prestasi, kegagalan. And after that saya baru bikin resolusi apa yang ingin sayaa capai di tahun selanjutnya. Itu penting menurut saya. Lebih karena i thought i made a guidelines slash footholds for my steps on next year so i wouldn't slip far from targets.
Padahal kan sebenernya resolusi bisa dilakukan kapanpun nggak perlu tahun baru. Sebulan sekalipun kita bisa bikin resolusi. Like resolusi januari, resolusi februari etc. Tapi kenapa ya new year resolution seemingly lebih ngetrend kemana-mana dibanding monthly or daily resolution. Not that i apply those short-term resolutions either ya. Hehe..
But, buat apa meributkan exact moment kapan kita harus bikin resolusi. Selama itu positif dan boosting our moods for our productive side whenever it is, your resolutions are important.
Dan menurut saya -menilik salah satu tweet Inaya Rakhmani yang saya kutip di atas- yang paling asyik dalam menjemput tahun baru bukan selebrasinya. Bukan dengung terompet atau letupan kembang api. Itu asyik juga, sih. But, IMO, momen kontemplasi saat kita membaca ulang jurnal lama, menemukan sisi diri kita yang dulu, those old excitement, shallow, cry, empty feeling, joy, dan akhirnya menemukan titik-titik resolusi yang harus kita isi.. Itu, sisi tahun baru yang paling menyenangkan.
Then, what's my resolution for next year setelah membuka jurnal-jurnal lama?
1. Saving .. Big spender kayak saya gini memang harus sering-sering disentil sama kata ini.
2. Learn more .. Tentang hidup, agama maupun tentang profesi dan semua pengetahuan-pengetahuan baru.
3. Write more, daily .. 4. Read more .. Pengen punya target bacaan dalam sebulan kelar minimal dua buku.
5. membuka hati pada relationship baru yang positif .. Hope that i could see through reality now. :)
So, happy new year everyone. Selamat berkontemplasi hingga akhirnya membuat resolusi for a better and blessed life.
di new year begini, di beberapa blog yang saya ikuti, status-status teman --baik di facebook atau twitter, juga liputan-liputan di televisi semuanya sibuk memberitakan, menayangkan tentang resolusi tahun baru. Target apa yang ingin tercapai. Beberapa tahun lalu, saya juga nggak absen membuat resolusi itu. a couple days before new year's eve saya sudah sibuk memungut lembaran-lembaran jurnal lama hasil catatan setahun. Saya catat peristiwa-peristiwa penting, keberhasilan, prestasi, kegagalan. And after that saya baru bikin resolusi apa yang ingin sayaa capai di tahun selanjutnya. Itu penting menurut saya. Lebih karena i thought i made a guidelines slash footholds for my steps on next year so i wouldn't slip far from targets.
Padahal kan sebenernya resolusi bisa dilakukan kapanpun nggak perlu tahun baru. Sebulan sekalipun kita bisa bikin resolusi. Like resolusi januari, resolusi februari etc. Tapi kenapa ya new year resolution seemingly lebih ngetrend kemana-mana dibanding monthly or daily resolution. Not that i apply those short-term resolutions either ya. Hehe..
But, buat apa meributkan exact moment kapan kita harus bikin resolusi. Selama itu positif dan boosting our moods for our productive side whenever it is, your resolutions are important.
Dan menurut saya -menilik salah satu tweet Inaya Rakhmani yang saya kutip di atas- yang paling asyik dalam menjemput tahun baru bukan selebrasinya. Bukan dengung terompet atau letupan kembang api. Itu asyik juga, sih. But, IMO, momen kontemplasi saat kita membaca ulang jurnal lama, menemukan sisi diri kita yang dulu, those old excitement, shallow, cry, empty feeling, joy, dan akhirnya menemukan titik-titik resolusi yang harus kita isi.. Itu, sisi tahun baru yang paling menyenangkan.
Then, what's my resolution for next year setelah membuka jurnal-jurnal lama?
1. Saving .. Big spender kayak saya gini memang harus sering-sering disentil sama kata ini.
2. Learn more .. Tentang hidup, agama maupun tentang profesi dan semua pengetahuan-pengetahuan baru.
3. Write more, daily .. 4. Read more .. Pengen punya target bacaan dalam sebulan kelar minimal dua buku.
5. membuka hati pada relationship baru yang positif .. Hope that i could see through reality now. :)
So, happy new year everyone. Selamat berkontemplasi hingga akhirnya membuat resolusi for a better and blessed life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar