Berdiri menantang angin, kamu bilang..
Dalam senja yang sama kala tubuh lain berlari sejalan sinar matahari yang memadam
Mereka bergerak mencari arah pulang, menanti kekasih yang menanti di ujung gerbang siap memberi tumpangan,
Bergerak pulang
Tapi aku di sini, menantang angin
Memandang mentari yang memadam
Jingga
Dan helaian kain yang membalut tubuh menghentak menyapa senja
Menyesapnya dengan syahdu
Dari ketinggian, kamu bilang...
Nikmati senja itu dengan secangkir teh yang mendingin, hangatnya perlahan hilang kala temperatur turun teratur
Dan akomodasi mata yang beradaptasi dengan cahaya yang memudar, itu keindahannya, kamu bilang...
Dan aku rindu, rindu berdiri di ketinggian ini bersamamu
Menatap titik kecil bergerak perlahan, menghiasi hidup..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar