Kamis, 02 September 2010

Cakrawala memucat, mengerutkan terang kemilau matahari menjadi jingga yang menenangkan.
Ada jejak-jejak basah tercetak di atas tanah sehabis hujan. Jejakmu. Berlatarkan gemuruh arus sungai yang menderas, aku hanya mampu memandang jejakmu.
Aku coba mengikutinya. Selangkah demi langkah. Walau tak terkejar. Walau sosokmu tak jua nampak.
Kadang kelelahan datang. Menunda perjalanan untuk mengejar jejakmu. Di dalamnya aku kadang bertanya : tidakkah kau juga lelah? Tidakkah kau kadang menoleh sejenak ke belakang? Memikirkan adakah aku mengikuti langkah yang kau jejaki?

Aku mengikutinya, sayang…
Walau temaram senja ini menyelubungi dan menyamarkan tanda-tanda keberadaanmu yang kelabu.
Aku ingin kau berhenti sejenak. Menunggu. Aku membutuhkanmu. Dan kini sedang berjalan mendekat. Hanya saja.. aku butuh waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar