Matahari hampir ludes terbenam
menyisakan semburat merah senja yang kelelahan di ufuk barat
kita berdua berdiri
postur yang sama
menghadap senja yang sama
namun di atas tanah yang berbeda
kita berdua serempak mengangkat jemari perlahan
hingga ia tepat jatuh di depan wajah
kita berdua menggerakkan satu persatu jari
menghitung
dengan bilangan yang sama
terus
hingga selendang jingga senja terhempas di dasar angkasa
menyerukan malam
saat itulah kita berdua merasa benar-benar sendiri
dicengkeram sepi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar